TEHERAN - Iran mengklaim bahwa insiyur mereka telah mengungkap dari pesawat siluman milik Amerika, RQ-170 Sentinel yang jatuh pada Desember 2012.
Untuk membuktikannya, pihak pemerintah Iran telah membuat beberapa informasi yang terenkripsi dalam pesawat. Jika informasi tersebut diungkap ke publik, dampaknya akan sangat buruk bagi Amerika Serikat (AS).
Dilansir Gizmodo, Rabu (25/4/2012), berbicara di televisi pemerintah, Iranian Islamic Revolutionary Guards Air Force Brigadir Jendral Amir Ali Hajizadeh menunjukan beberapa bukti mereka:
"Saya memberi Anda empat kode, sehingga Amerika dapat mengerti seberapa jauh kita telah membongkar rahasia pesawat tak berawak tersebut, Pada Oktober 2010, pesawat tersebut dikirim ke California untuk beberapa masalah teknis. Pesawat itu diperbaiki dan setelah tes penerbangan lalu dibawa ke Kandahar, Afganistan, November 2010, ketika masih memiliki serangkaian masalah teknis. Desember 2010, pesawat itu dikirim ke sebuah bandara dekat Los Angeles untuk perbaikan peralatan dan sensor serta melakukan tes penerbangan. Kemudian pesawat itu dikirim kembali ke Kandahar.”
Pecahnya sistem enkripsi AS sangat penting, meskipun Lockheed Martin RQ-170 Sentinel ini dirancang akhir 90an dengan perlengakapan elektronik terus diperbaharui.
Skuadron USAF mulai mengoperasikan Sentinel bagi CIA pada awal September 2005. Dunia kali pertama mengetahui satuan Skuadron USAF yang ditugaskan di Afganistan sekira 2007. Saat itu, beredar foto Sentinel yang melintas di Kandahar International Airport.
Dengan berhasilnya memecahkan sistem enkripsi pada pesawat tersebut, bukan hanya Iran yang mendapatkan keuntungan. Kedepannya, informasi tersebut juga akan berada di tangan militer Rusia dan China.
Sentinel adalah sebuah pesawat tak berawak dirancang memberikan pengintaian dan dukungan pengawasan untuk pasukan tempur. Pesawat siluman ini diterbangkan oleh Skuadron Reconnaissance 30 di Tonopah Test Range, Nevada, di bawah komando Wing 432d dengan Air Combat Command di Creech Air Force Base, Nevada.
Pesawat ini memberikan informasi kunci saat operasi yang berujung kematian Pemimpin Al-Aqeda Osama bin Laden pada Mei 2011.
Untuk membuktikannya, pihak pemerintah Iran telah membuat beberapa informasi yang terenkripsi dalam pesawat. Jika informasi tersebut diungkap ke publik, dampaknya akan sangat buruk bagi Amerika Serikat (AS).
Dilansir Gizmodo, Rabu (25/4/2012), berbicara di televisi pemerintah, Iranian Islamic Revolutionary Guards Air Force Brigadir Jendral Amir Ali Hajizadeh menunjukan beberapa bukti mereka:
"Saya memberi Anda empat kode, sehingga Amerika dapat mengerti seberapa jauh kita telah membongkar rahasia pesawat tak berawak tersebut, Pada Oktober 2010, pesawat tersebut dikirim ke California untuk beberapa masalah teknis. Pesawat itu diperbaiki dan setelah tes penerbangan lalu dibawa ke Kandahar, Afganistan, November 2010, ketika masih memiliki serangkaian masalah teknis. Desember 2010, pesawat itu dikirim ke sebuah bandara dekat Los Angeles untuk perbaikan peralatan dan sensor serta melakukan tes penerbangan. Kemudian pesawat itu dikirim kembali ke Kandahar.”
Pecahnya sistem enkripsi AS sangat penting, meskipun Lockheed Martin RQ-170 Sentinel ini dirancang akhir 90an dengan perlengakapan elektronik terus diperbaharui.
Skuadron USAF mulai mengoperasikan Sentinel bagi CIA pada awal September 2005. Dunia kali pertama mengetahui satuan Skuadron USAF yang ditugaskan di Afganistan sekira 2007. Saat itu, beredar foto Sentinel yang melintas di Kandahar International Airport.
Dengan berhasilnya memecahkan sistem enkripsi pada pesawat tersebut, bukan hanya Iran yang mendapatkan keuntungan. Kedepannya, informasi tersebut juga akan berada di tangan militer Rusia dan China.
Sentinel adalah sebuah pesawat tak berawak dirancang memberikan pengintaian dan dukungan pengawasan untuk pasukan tempur. Pesawat siluman ini diterbangkan oleh Skuadron Reconnaissance 30 di Tonopah Test Range, Nevada, di bawah komando Wing 432d dengan Air Combat Command di Creech Air Force Base, Nevada.
Pesawat ini memberikan informasi kunci saat operasi yang berujung kematian Pemimpin Al-Aqeda Osama bin Laden pada Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar