Kamis, 15 Agustus 2013

Bintangku pergi bersama Bayangan sang Bulan.....

“Aku mencintaimu!” teriakku dalam hatiTapi tak sanggup aku katakan.Pengecut sepertiku pantas mati, sesakku dalam pikiran yang meronta. “Aku menyayangimu!” teriakku, kembali dalam hati. Bukannya kukatakan kepadamu, malah aku berlelah dalam sikapku padamu. “Aku mau kau membaca dan mengerti sikapku!”“ Jangan buat aku seperti manusia bodoh!” kecamku padamu, lagi-lagi di dalam hati.Ughh…..apakah susah bagimu melihatku?“Bintang…..jadikan aku bulan bagimu!”“Agar senantiasa aku bisa bersamamu!”“Sejajar di dalam pergerakan surya!”“Melintasi orbit di galaksi bersamamu!”Aaahh….aku lupa…bintang tidak berotasi, dia hanya diam, berpendar, berkelap-kelip…Sedangkan bulan berotasi…uppss..berevolusi….opsss..whatever….Aku terus menceracau dalam hati…takut untuk bilang padamu…Bintaaaaangg…..tolong lihat aku….keluhku….Aku ingat kau pernah bilangKau adalah bintang yang sedang mencari bulanAgar kau bisa ikut bergerak bersamanya Aku ingin menjadi bulan itu….Aku ingin kau ikut bersamaku…Atau malah aku yang ikut bersamamu..Aku tersenyum sendiriBelakangan ini Bintangku sudah jarang menceritakan BulanAda harapan yang tumbuh di sudut kepesimisankuBintangku sangat perhatian padakuDiusapnya kepalaku, dituntunnya akuSeakan-akan aku adalah harta bernilai baginyaAku merasa suatu saat bisa menjadi Bulan baru untuknya“Bintang kecil!” Eh, ada suara yang memanggilku….Oooh…itu suara Bintangku…“Jangan panggil aku Bintang kecil!”“Aku bukan saudaramu, dan aku bukan adikmu!”Teriakku lantang…..Bukan maksudku berkeras pada BintangTapi Bintang harus tahu, aku tidak mau disebut Bintang KecilAku tidak mau menjadi Bintang sepertinyaKarena Bintangku menginginkan Bulan bersamanyaAku harus menjadi Sang BulanAku ingin dipanggil Bulan olehnyaBulan yang baru…“Bintang kecil!” “Kau melihat apa?!” “Marah-marah lagi?” tuturnya lembut.Lembut sekali suaramu Bintangku…Bintangku, tahukah kamu..Aku iri pada sang Bulan yang telah merebut hatimu…Aku ingin Bintangku melihat aku bukan sebagai Bintang KecilNamun sebagai Bulan…Aku akan berubah menjadi Bulan suatu saat…Untuknya…haruss!!“Tidak ada apa-apa!” “Pergi sana kau Bintang…, cari sang Bulan, jangan kau cari aku!”Pernyataan sama yang sering aku lontarkan kepadanyaMengandung kata-kata sang Bulan untuk memancing emosinyaAku ingin tahu apa yang Bintangku rasakan pada Bulannya“Bintang Kecil….jangan marah padaku….”“Kau Bintang Kecilku…akan selalu seperti itu…”“Menemaniku dikala aku merindukan sang Bulan..”“Temani aku ya Bintang Kecilku…!”Lembut tanpa terkesan memaksa memang ciri khas Bintangku.Aku terduduk, diam..Hening sejenak, mengumpulkan keberanianUntuk kemudian bertanya padanya….“Bintang, masih ingat Bulan?!” tanyaku.“Kenapa kau tanyakan itu Bintang Kecil?” jawabmu terkekek.“Jangan tertawa, aku hanya ingin tahu…apakah kamu masih mengingat Bulan!” tegasku.Menghela nafas…Berat…aku tahu jawabanmu Bintangku“Yaah…aku masih mengingat Bulan…tapi..dia sudah pergi dan dia tidak membawaku bersamanya…!” Bintangku berkata sambil menunduk. Aku melihat kekecewaan tersamar di kelam matanya. “Dan kau akan menunggu Bulan baru?!” Bersamaku?!” aku berkata kembali padanya, dan mencoba memandang matanya, kembali kami bertatapan dan mata bintangku berpijar lembut. Bintangku berdehem pelan, tersenyum, dan......“Yeah…kamu tidak keberatan kan Bintang Kecilku?” sahutmu.Mencoba bernafas teratur…….dalam-dalam, aku berkata lirih:“Bintang….apakah aku akan selalu menjadi Bintang Kecilmu?!” kataku pelan.“Hey….pertanyaan yang bodoh!! Tentu saja kau akan selalu menjadi Bintang Kecilku…“Kamu adikku, penyemangatku, pelipur lara ketika aku menunggu sang Bulan…mana mungkin aku menggantikanmu dengan Bintang Kecil lainnya!” Bintangku mengusap kepalaku…“Kenapa kau tanyakan itu?!” Adakah yang mengganggu pikiranmu?!” lanjut Bintangku kembali. “Tapi kau selalu bercerita tentang sang Bulan, sehabis Bulan yang satu, kau gantikan dengan sang Bulan lainnya….apa pernah ada aku dihatimu?!” tanyaku pelan..cenderung lirih malahan. Aku menghindari usapan Bintang berikutnya di kepalaku. “Tentu saja kau ada dihatiku Bintangku…!” Pertanyaan bodoh ini haruskah perlu di jawab?!” Bintangku menjawab pertanyaanku dengan senyum khasnya. Indah dan berpijar…“Aku ingin menjadi sang Bulan….Bulanmu Bintang…!”“Bukan Bintang kecilmu, bukan adikmu, kita bahkan tidak bersaudara!”“Jadikan aku bulanmu! Bulan yang baru!” teriakku….kali ini aku benar-benar mengatakannya…Oh Tuhan….Keluhku dalam hati…Mohon bilang bisa Bintangku…Bilang iya….Hening……Waktu terasa berhenti…Aku merasa terlontar….Gemetaran…Bintangku memandangkuMenggenggam tangankuBerbicara pelan seakan takut menyakiti hatiku“Aku menyayangimu Bintang kecil…”“Kamu lucu, sinarmu terang, dan aku takut kehilangan bintang kecilku…selalu…!”Bintangku terdiam, seakan berat untuk mengatakan kalimat selanjutnya.“Tapi bintang akan tetap selalu menjadi dan kelihatan bintang dimataku, dihatiku, di semua pikiranku…dia tidak akan pernah menjadi sang Bulan…itu hal berbeda Bintang Kecil!” Aku diam….mencoba mencerna kalimat Bintangku.“Ta….ta….tapi…aku selalu bisa menemanimu, membuatmu tertawa, mengasihimu..!”“Dan kau menyayangiku kan? Selalu memperhatikan aku….apa aku salah ingin menjadi Bulanmu?!” teriakku kembali. Rasanya aku sudah mulai kacau…aku ingin Bintangku tahu bahwa aku ingin berubah menjadi Bulan untuknya..Aku menepis genggaman tangan Bintangku. Melotot kepadanya, ah…pasti Bintang terkejut melihat rupaku. “Tidak bisa bintang kecil…maafkan aku…bintang tetap bintang, dan bulan tetap menjadi bulan…mohon jangan memintaku untuk merubahmu…atau kita akan sama-sama kehilangan!” keluh Bintangku..“Tidak bisakah kau mencobanya Bintang!”“Anggap aku bulan…jadikan aku bulanmu, aku janji tidak akan meninggalkanmu!” isakku.“Maafkan aku bintang kecil, maafkan segala perhatianku kepadamu, bukan maksudku membuatmu berfikiran akan menjadi Bulan untukku, maafkan…!”Aku tergugu, pilu sekali rasanya…Mengapa tak kusadari dari awalBahwa Bulan akan tetap menjadi Bulan untuk BintangDan aku…hanya akan menjadi Bintang Kecil untuk BintangTapi….Bukankah aku pernah mendengar suatu ceritaBahwa percintaan yang dimulai dari persahabatan akan langgeng selamanyaBahwa kebersamaan akan mengubah rasa biasa menjadi indah yang bernama cintaBahwa waktu akan mengubah perasaan seseorangBahwa perhatian akan memanen kemanisanYang aku lupakan…Bintangku mencintai BulanSelalu mencintai BulanBila Bulan pergi, dia akan mencari Bulan lainnyaBukan Bulan yang berbentuk BintangBukan Bintang yang akan berubah menjadi BulanHanya BulanSudah dari sananya….Dia sudah memposisikan aku sebagai Bintang KecilnyaSeperti seorang kakak ke seorang adikSeperti seorang teman ke sahabatnyaSeperti seorang saudara ke sanaknyaAh Bintangku….Biarkan aku pergi sejenak..Untuk menjauh dan menyadari bahwa aku hanyalah bintangBintang kecil untukmuDan Bulankupun sedang menunggukuSuatu saat kita akan bersama lagi BintangkuBukan sebagai Bintang dan BulanTapi Bintang dan Bintang KecilYang kedua-duanya mencari Bulan masing-masingSemoga kita berbahagia BintangkuKamu dan akuKamu dan BulanAku dan Bulanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

tyak ☺ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting